![](http://photos1.blogger.com/x/blogger/4212/553/320/960023/Nike%2BiPod.jpg)
Gue pada dasarnya adalah orang yang malas berolahraga. Terutama jika harus bangun pagi untuk melakukan kegiatan lari pagi. Namun, ternyata asik juga jika dilakukan sambil mendengarkan iPod. Apalagi plus dengan GPS & Palm, sehingga gue bisa tahu kecepatan & jarak lari gue dan dicatat di Palm pakai software MySportTraining. Lewat software ini, gue bisa mengetahui progress kegiatan lari & statistik gue. Paling tidak memotivasi gue untuk tetap berolahraga secara teratur dan terus menambah jarak tempuh lari.
Teman-teman gue menertawakan kegiatan lari pagi gue, "Lo mo lari atau pamer gadget? Mau lari aja ribet amat!" Iya juga sih. Tapi kalau ngga bawa GPS, gue ngga tahu kecepatan & jarak lari gue. Kalau ngga bawa Palm, gue ngga bisa mencatat menit-per-menit kegiatan gue.
Semua keribetan itu bisa diselesaikan dengan menggunakan sport kit dari Nike & iPod - menaruh sensor di sepatu dan data wirelessly diterima di iPod nano. Cool! This is what I need! Unfortunately, sampai sekarang alat seharga US$ 29 ini belum dijual di Indonesia! Dan rata-rata info yang gue terima dari gerai Nike, mereka berencana memasukkan barang tersebut ke Indonesia tahun depan. Sohib gue yang kerja dengan Apple pun membenarkan info tersebut.
Yah sudah. Gue tunggu saja deh sampai tahun depan saat barang ini datang ke Indonesia. Untuk sementara waktu, gue terpaksa berlari sambil nggotong-nggotong gadget. Walau sempat kejadian hampir kejeblos selokan hanya karena sibuk mencatat di Palm gue.
Iseng-iseng bikin TVC Nike + iPod versi Indonesia. Video ini juga kurang lebih menggambarkan apa yang gue lakukan selama ini. Siapa tahu ada pihak Nike atau Apple tergugah hatinya untuk sesegera mungkin menjual sport kit Nike + iPod ke gue. *you wish!*
Untuk format QuickTime movie MPEG 4, download di sini! (File size = 3,6 mb).
Download QuickTime for free
![](http://images.apple.com/about/webbadges/images/qt7badge_getQTfreeDownload.gif)
Review Nike+iPod bisa lari ke blog Agus :
http://hausofagus.blogspot.com/2006/08/nikeipod-review.html
Beberapa saat lalu, kita telpon-telponan. Iseng gue tanya komentarnya tentang video blog gue ini, jawabannya singkat "Dasar euweuh gawe" (Dasar kaga ada kerjaan). Maksudnya, nggak ada kerjaan apa ya sampai si Pinot bikin blog beginian. Gue sempet terkesima dengan statement-nya, kok sama-sama hobi audio visual tapi ngga excited dengan media video blogging ini. Seharusnya malah semangat bisa bikin video (atau film.. ceilee) terus dipublikasikan sendiri. Bagi gue, vlogging bisa jadi hobi yang bisa dilakukan saat senggang buat menghilangkan kesuntukan kerja selama 5 hari di kantor.
Dan ngga cuma Unay yang berstatement demikian, teman-teman gue yang menceburkan diri sebagai videographer profesional pun merasa 'tidak antusias' dengan kegiatan vlogging. Setelah ngobrol lama dengan Unay, gue mendapatkan kesimpulan bahwa teman-teman gue yang memang berprofesi, mencari nafkah & bekerja dengan media video atau film sudah terlalu 'eneg' jika di waktu senggangnya masih harus berhubungan lagi dengan video, film, video, film, video & film. "Gue mending jalan-jalan pake sepeda kalo pas liburan," kata si Unay - yang mungkin memang sedang berusaha keras me-reshape tubuh tambunnya. Wakakakakak.
Gue sekarang bekerja di stasiun TV swasta dan hampir ngga ada hubungannya dengan video. Ketika pulang atau weekend, rasanya bisa beristirahat total jika gue bisa berkegiatan video. Dari yang ngedit video pribadi, dokumenter atau nge-shot kegiatan Arwen anak gue. Ngoprek video bagi gue seperti meneruskan hobi lama gue yang sudah lama terpendam. Jadi bersemangat lagi setelah bermunculan jasa hosting video seperti YouTube atau Blip.tv. Bervlogging bisa jadi jamu obat stress dari pekerjaan. Namun, untuk saat ini tampaknya vlogging hanya ditekuni oleh hobi-ers dan amatir.
Pesan buat Unay, tonton sejenak video lu yang gue posting dan renungi. Video, dokumenter, audio visual, film, sinematografi apa pun namanya bukan melulu pekerjaan semata. Beralih profesilah elu (pegawai bank atau asuransi), agar elu bisa kembali merasakan 'nyawa' keasikan sebenarnya dari kegiatan videography. Wakakakakakakakakak :DD