Wednesday, April 16, 2014

Mitos-mitos Penyebab Vine Belum Populer di Indonesia


(photo by Aulia Masna)

File video itu lebih gede dari foto
Satu file video Vine itu besarnya tidak lebih dari 1MB. Malah kadang hanya 700-800KB. Bandingkan dengan foto dari mobile phone yang sekarang rata-rata di atas 1MB bahkan lebih. Melihat (baca: menonton) video Vine itu bisa lebih ringan dibanding mendapatkan kiriman foto high-res di email atau menonton video HD di YouTube.

Internet lambat
Dengan file video sekecil itu, masih dimungkinkan untuk menonton atau mengugah materi Vine. Bahkan di pelosok daerah yang jaringannya cuma dapat EDGE atau GPRS. Ngga percaya?
Tahun 2013 lalu, tim Pulkam (twitter.com/pulkam) melakukan eksperimen video report melalui Vine pada koresponden & followernya. Tentu saja mereka menemui banyak kendala untuk menonton atau menggugah Vine, tapi di luar dugaan persentase penggunaan aplikasi tersebut cukup tinggi. Koresponden Pulkam tetap bisa melaporkan kondisi jalanan macet atau suasana takbir lebaran melalui keterbatasan kualitas jaringan selular di daerah.







Dan dengan laporan video seperti itu, suasana lebaran bisa terasa dari mana-mana. Seperti yang ditulis oleh Budi Putra di blognya.

Bahkan quota internet mereka juga tidak berkurang banyak, terbantu dengan besar file yang tidak lebih dari 900KB. Dengan YouTube? Dalam waktu sehari bisa habis lebih dari 500MB hanya untuk menonton, belum lagi untuk menggugah.

Tidak ada yang menonton
"Ah percuma udah upload Vine ngga ada yang nonton.."
Apakah dijamin video kita bakal ditonton juga di YouTube? Ada yang mau rela menghabiskan bandwith hanya untuk menonton di YouTube di kondisi internet yang pelan?
Menggugah video dengan Vine sama saja nge-tweet di Twitter. Pendek, instant dan pasti nongol di timeline kalau kita share ke akun Twitter kita. Tidak perlu mengajak follower kita untuk nonton video "eh tonton deh video gue ini" karena Vine kita sudah terpajang di timeline mereka.

Experience menonton Vine itu selain di aplikasi Vine sendiri juga pada timeline Twitter. Interaksi, komen dan update terjadi langsung di timeline. Apalagi durasinya hanya 6 detik. Kesempatan untuk ditonton & dinikmati orang lebih besar. Apalagi diputar secara loop. Jadi, siapa bilang ngga ada yang nonton?