Sunday, July 08, 2007

Journey Vlogging

Karena gue harus berangkat ke Kuwait untuk memulai petualangan baru *ceile* maka terbentuklah jarak antara gue dan semua orang di Indonesia termasuk keluarga mungil gue. Berkirim tukar kabar sudah menjadi S.O.P (Standard Operating Procedure) seperti email, SMS dan tentu saja update daily via blog. Berhubung kini yang bisa bercerita bukan hanya teks dan foto, sekarang video pun menjadi perlengkapan pendukung utama untuk tetap menjalin silaturahmi.

Video-video tersebut melengkapi blog kami di Neverland Journey. Gue jadi sering setor video agar yang di rumah bisa merasakan secara detail apa yang gue lihat dan alami. Thanks to Blogger yang kini memberikan feature tambahan untuk upload video langsung dari halaman post.


Suasana bandara Dubai


Saat mendarat dan pemandangan dari bandara Kuwait


Marina Mall


Lunch time


Suasana Hawali saat jam 7:00 sore

Berhubung kamera miniDV ditinggal di Jakarta, gue menggunakan kamera digital Nikon P1 sebagai perekam video. Dengan screen size 640 x 480 pixel cukuplah untuk merekam suasana perjalanan dan dishare dengan semua orang.

Friday, May 18, 2007

What If I : Put My Camera Under Passing Trains

Gue lagi bikin video berseri, judulnya "What If I..". Jadi ceritanya gue suka penasaran dengan angle atau view tertentu yang tidak mungkin dilihat langsung oleh mata manusia, seperti contohnya pemandangan di bawah kereta api saat kereta api melintas dengan kecepatan tinggi di atasnya. Dengan kamera, sedikit banyak informasi pemandangan, suasana & situasi di bawah kereta api bisa terekam & terwakili.



Kebetulan memang gue dari kecil sudah jatuh hati dengan kereta api dan ingin mengabadikan segala sisi kereta api (gue pernah mendokumentasikannya di bawah jembatan kereta api Bintaro Jaya saat gue masih SMA kelas 1, seperti yang gue posting di vlog ini.) Akhirnya gue bulatkan tekad untuk menaruh kamera di rel kereta api, dekat komplek rumah gue di Bintaro Permai.



Kamera gue lengkapi dengan semi fish-eye lens dan diletakkan di tengah rel, 'dilindungi' dengan batu-batu ballast rel. Jika ada apa-apa terjadi dengan kamera video ini, gue sudah pasrah. Dan mungkin memang saatnya mesti beli kamera video baru :D



Hasilnya memang 'menyeramkan'. Suara, getaran (kamera gue beberapa kali jatuh miring karena guncangan), angin kencang dan suasana kolong saat kereta api melintas dengan kecepatan tinggi menciptakan rasa ngeri tersendiri.
So, enjoy the thrill.

Judul selanjutnya, tunggu tanggal mainnya.

Download the Mpeg4 movie from here.

Download QuickTime for free

Friday, February 23, 2007

Jurnalisme Rakyat & Banjir Jakarta 2

Dibanding postingan gue sebelumnya - tentang jurnalisme rakyat pada bencana banjir Jakarta bulan Februari - diluar dugaan gue ternyata yang menyempatkan diri berperan sebagai jurnalis rakyat jumlahnya cukup banyak. Beberapa yang gue bisa lihat di YouTube :

Bricolage74 - cukup update dengan cakupan wilayah sekitar Tendean - Kemang


Ivanriz02 - kompilasi foto-foto yang diedit jadi video

Yangswa - situasi di jalan Casablanca

Anto14350 - hanya Mitshubishi Kuda yang bisa jalan (sponsor!)
Mojomaru - "Jakarta the Atlantis City"
Httsan - suasana Semanggi 2 Feb 2007

Philiphui - perjalanan ke bandara Soekarno-Hatta

JakartaGuy

msoetantyo07

paysimple

portalargo

KaptenGaban

Geovedi

Erasure

piper28mudai

Bisa jadi ini pertanda baik tentang mulai menggeliatnya citizen journalism di Indonesia (walau beberapa diantaranya bukan warga negara Indonesia). Keep up the good work guys!

Mohon maaf jika ada kesalahan penyebutan nama dan data. Jika berkeberatan video-nya linked ke vlog ini, mohon maaf (lagi) dan kabari gue via email.

Thursday, February 08, 2007

CNN is YouTubing Jakarta Floods Video


UPDATED

Suatu pagi gue terima email dari CNN Washington, asking for permission untuk menggunakan materi video banjir gue di YouTube. Sudah pasti gue merasa tersanjung dengan permintaan mereka. Ngga kira institusi berita sebesar CNN ngintip video banjir gue. Gue sempat heran, mengapa mereka membutuhkan materi video amatir untuk sebuah bencana besar seperti Jakarta ini. Tampaknya mereka sedang mengumpulkan semua materi dokumentasi online tentang banjir Jakarta, termasuk rekaman banjir gue.

Lepas dari itu semua, sebuah institusi berita seperti CNN pun melakukan YouTubing untuk mencari materi video. Mereka sudah sadar untuk membukakan pintu kepada para grassroots journalist. Ini adalah berita baik kepada vlogger-vlogger yang mengabdikan diri mereka dalam citizen journalism. Yang ironis adalah, materi video gue diperhatikan oleh institusi berita luar, sementara di dalam negeri (kecuali MetroTV) belum banyak terlihat adanya niatan yang sungguh-sungguh untuk mengakomodir the power of citizen journalism. Seperti redaksi TV tempat gue bekerja, yang lebih disibukkan degan jadwal reporter mereka di lapangan (lokasi banjir). Jika mereka menyempatkan untuk YouTubing, mungkin bisa menemukan materi video amatir untuk memperkaya topik berita mereka. Barangkali gue yang harus inisiatif lari ke lantai 3 dan menyerahkan kaset miniDV gue. Namun masalahnya, apakah mereka sudah benar-benar membutuhkan materi video amatir?

Wednesday, February 07, 2007

Jakarta Banjir (Lagi) 4

Ciledug Raya



Kalau di tempat lain yang panen akibat banjir adalah ojek gerobak, lain halnya di Jl. Ciledug Raya dekat pertigaan Jl. Swadharma (depan pool taxi Ratax), yang panen adalah kereta kuda. Kudanya dipaksain mutar muter jemput penumpang yang mau menyeberang.



YouTube video : http://www.youtube.com/v/DNwJIIm23n0
Download MPEG4 movie in here. Hosted by Blip.TV

Pos Pengumben



Sejak gue SD, setiap lewat daerah sini saat musim hujan, banjir adalah menu santapan rutin bagi warga sekitar. Maklum, sungai Pesanggrahan kalau sudah buas ngga kira-kira. Ketika semakin banyak pembangunan di daerah - yang asalnya adalah rawa - ini, semakin sering jadwal banjirnya. Apalagi saat musim hujan yang cukup dasyat sekarang ini. Daerah tepian sungai pun didirikan apartemen megah, memperkeruh suasana perbanjiran sungai Pesanggrahan yang dilewati Jl. Raya Joglo Pos Pengumben ini.



You Tube video : http://www.youtube.com/v/VC3EdXhGGr4
Download MPEG 4 movie in here. Hosted by Blip.TV

Tuesday, February 06, 2007

Jurnalisme Rakyat & Banjir Jakarta

Pada saat heboh banjir melanda Jakarta minggu lalu hingga hari ini, ada beberapa yang menyempatkan diri mengambil peran sebagai citizen journalist dengan meng-upload materi video rekaman banjir di YouTube & situs video sharing lainnya. Ada yang hanya sekedar merekam dengan handphone tentang banjir di rumahnya, ada juga yang niat mengeditnya dan menambahkan ilustrasi musik. Salut kepada mereka (mohon maaf jika ada kesalahan penulisan nama) :

Walau jumlahnya tidak seberapa, namun ini adalah tanda-tanda mulai bergemanya era citizen journalism dengan medium video di Indonesia. Gue yakin, yang merekam bencana tersebut pasti jumlahnya sangat amat banyak (hitung saja jumlah penjualan handphone dengan feature video recording sampai saat ini), namun rata-rata orang memilih untuk menyimpan file untuk dokumentasi pribadi dan hanya dishare dengan teman-teman terdekat ketimbang dishare & dipublikasikan secara massal. Kendalanya bisa bermacam-macam, yang paling utama adalah gaptek & bandwith (upload = duit keluar banyak).

Kalau melihat negara tetangga, Malaysia, video rekaman bencana banjir banyak yang dipublikasikan secara massal di internet. Coba masuk ke YouTube.com, search dengan keyword 'banjir'. Anda akan menemukan banyak video bencana banjir dari Malaysia. Kita memang tidak bisa membandingkan kondisi jalur Internet negeri jiran tersebut dengan negeri kita, namun terlihat bahwa dengan didukung fasilitas yang ada, gema citizen journalism di sana sudah cukup besar. Pertanyaannya adalah, apakah citizen journalism dengan medium video di Indonesia baru bisa bergema setelah menunggu kondisi bandwith di negeri ini murah dulu? Kita lihat saja nanti.

Sunday, February 04, 2007

Jakarta Banjir (Lagi) 3

Setelah mendapatkan banyak permintaan video report dari masyarakat Indonesia di perantauan yang ingin mendapatkan gambaran suasana banjir di Jakarta, kami mencoba menelusuri beberapa daerah rawan banjir dan mendokumentasikannya dalam bentuk video (dan foto). Hari Minggu 4 Februari kami bergerak ke arah Jl. Deplu Raya dan Jl. Haji Muhi (kedua jalan ini adalah rute alternatif bagi penghuni kawasan Bintaro Jaya).


Jl. Raya Deplu & Jl. Haji Muhi


Untuk jalan Deplu Raya, genangan air dari kali Pesanggrahan yang 2 hari lalu menghambat lalu lintas, sekarang sudah bisa dilewati kendaraan kelas MPV (Kijang, Panther, Avanza & Xenia). Sementara kendaraan sedan harus extra hati-hati. Perumahan Deplu masih tergenang air setinggi perut orang dewasa.
Juga dengan perumahan di Jl. H. Muhi yang dilewati kali Pesanggrahan, beberapa rumah masih tergenang. Penduduk terlihat mengungsi di masjid setempat dengan kendaraan roda empat & roda dua terparkir di halaman masjid. Walau begitu, Jl. H. Muhi sudah bisa dilewati, terutama jembatan kali Pesanggrahan.


Download MPEG4 file in here. Hosted by Blip.TV

Jl. Kemang Raya & Jl. Pondok Jaya


Kami melanjutkan perjalanan ke daerah Kemang. Sampai di sana, pemandangannya tidak jauh berbeda dengan jalanan yang tergenang di daerah bencana lainnya. Namun, sebagai salah satu tempat tujuan wisata mancanegara, pemandangan tersebut cukup memprihatinkan. Beberapa orang asing tampak kebingungan mencari jalan, seperti terlihat di video satu keluarga yang bersepeda santai harus memutar jauh mencari jalan yang bisa dilewati. Posisi genangan tepat di depan restoran KemChicks. Ketinggian air sudah lebih turun dibanding sehari sebelumnya sehingga bisa dilewati segala jenis kendaraan seperti Bajaj. Namun tetap saja jika tidak hati-hati, air bisa dengan ganasnya membuat mesin mati tiba-tiba.

Ke arah Mampang, kami melewati Jl. Pondok Jaya. Jalan tersebut sudah bisa dilewati, namun suasana keprihatinan masih terasa dengan terlihat beberapa tumpukan barang-barang ungsian dan perahu karet di SD Darma Satria. Daerah ini disebut-sebut menjadi daerah terparah di Jakarta Selatan (Liputan 6). Maklum, Pondok Jaya (dan Pondok Karya) posisinya sangat rendah dan sudah menjadi langganan banjir sejak tahun 70-an.


Download MPEG4 file in here. Hosted by Blip.TV

Jl. Rasuna Said


Perjalanan ke jl. Rasuna Said dari arah perempatan Kuningan cukup kering dan lancar. Namun begitu mendekati jembatan Casablanca, jalur sebelah kiri ditutup, sehingga jalur sebelah kanan digunakan 2 arah. Semakin mendekati daerah jembatan Banjir Kanal Barat, jalanan semakin basah dan genangan air makin tinggi tepat di depan hotel Regent. Xenia yang kami tumpangi sempat 'brebet brebet' walau akhirnya bisa mencapai tempat yang lebih tinggi.

Bagai menyaksikan pemandangan langka, orang-orang berkumpul disekitar area banjir. Dan seperti layaknya tempat wisata, tersedia tukang mie ayam, tukang rokok dan orang-orang yang sibuk mendokumentasikan bencana dengan recording device mereka masing-masing. Orang asing pun tidak mau kalah bergabung dengan orang-orang sekitar, turut ber-foto-foto ria. Lenyap sudah kesan prihatin dan sengsara yang tergambarkan di beberapa wilayah Jakarta.


Download MPEG4 file in here. Hosted by Blip.TV

Setelah kaset video, memory card & batere habis, kami pun bergerak pulang ke arah Bintaro. Berharap agar bencana ini segera berakhir. Tidak banyak yang bisa kami lakukan untuk membantu meringankan penderitaan mereka yang masih menunggu banjir surut, namun (semoga) apa yang kami lakukan hari ini bisa membantu memberi gambaran alternatif tentang situasi di ibukota yang kita cintai ini.

Link ke YouTube :
Video Report Deplu Raya & H. Muhi
Video Report Kemang & Pondok Jaya
Video Report Rasuna Said

Linked by Aris Tanone :
My Satellite Tracking Blog

Friday, February 02, 2007

Jakarta Banjir (Lagi) 2

Gara-gara kemarin kami ngotot mau ngantor dan malah stress karena macet di mana-mana, pagi ini kami berangkat kantor justru mendekati daerah bencana yang terlewati dalam perjalanan ke kantor. Niatnya memang bukan mau ke kantor, tapi merekam bencana basah ala Jakarta ini.


Daerah yang kami lewati adalah Tanah Kusir dan air sudah setinggi paha orang dewasa, imbas dari kali Pesanggrahan. Pool Taxi Express pun sudah seperti telaga. Orang-orang beramai-ramai jadi ojek gerobak - menawarkan jasa menyeberangi banjir dengan gerobak. Tarifnya bervariatif dari 5000 hingga 10000 perak.

Kami pun berbalik arah dan menuju Jl. Raya Deplu Pondok Pinang. Di sana pun imbas meluapnya kali Pesanggrahan tidak kalah besar dengan Tanah Kusir. Dan tim evakuasi banyak melakukan aktivitas penyelamatan dengan perahu karet. Di atas jalan Deplu Raya, jalan tol Lingkar Selatan Jakarta tampak padat yang menuju ke arah Bintaro. Mungkin karena pengaruh ditutupnya tol BSD karena banjir di daerah Pondok Ranji dan sekitarnya.



Setelah cukup mengambil gambar, kami - jurnalis amatiran ini - pun mengambil kesimpulan bahwa kami memang tidak bisa berangkat kantor hari ini. Paling tidak, kami punya bukti rekaman gambar jika HRD ngotot memberikan sanksi kepada kami :D

Dokumentasi foto : http://www.flickr.com/photos/pinodita/with/377350198

Untuk format QuickTime movie MPEG 4, download di sini! (File size = 10,9 mb).

Download QuickTime for free

Jakarta Banjir (Lagi)

Basah-basahan di Jakarta seperti 5 tahun silam terulang kembali. Berangkat kantor terjebak macet di mana-mana, jadi ajang sarana buang-buang bensin. Seperti yang gue lakukan kemarin. Saat pulang kantor, rumah gue di Bumi Bintaro Permai sudah terkepung 'danau'. Alhasil, gue harus nekad nerobos agar bisa sampai rumah supaya krucil (2 anak gue), istri & mertua bisa berteduh secara normal - walau rumah basah karena atap bocor sana sini.

Jika menyempatkan diri menonton video ini, ada bagian di mana gue harus menekan pedal gas tinggi-tinggi supaya air tidak masuk ke dalam knalpot. Untung ada mobil Trajet di depan gue, sehingga gue tidak ciut untuk memaksakan Xenia gue berendam.

Saturday, January 27, 2007

Kembali ke Pangandaran 1990

Kembali ke jaman kuliah gue. Suatu hari, dengan berbekal uang ala kadarnya, tanpa ada tekanan waktu & tugas, segelintir orang bisa tiba-tiba spontaneously pergi bertamasya jauh dari kampus tempat kuliah dan tempat kos. Seperti yang gue lakukan dengan teman-teman kuliah gue saat ke Pangandaran di tahun 1990. Pagi di Bandung, sore sudah main freesbee & bersepeda di pantai Pangandaran. Wuiilleee... nikmeh bener, bok! Nothing to lose, man!

Tonton dan nikmati saat kami menikmati kebebasan ala jaman kuliah kami. Maaf jika kualitas video agak blur, karena kamera video 8 gue saat itu lagi bermasalah, jadi kesannya seperti pakai filter diffuser.
Let's inhale the sea breeze of the 90's!



Video ini juga terdapat di http://partai88.multiply.com/video/item/5

Saturday, January 13, 2007

Revver-olution


No Porno, No Jiplakan, No Bajakan
Ada satu lagi situs penyedia jasa video sharing bernama REVVER. Situs yang didirikan sekitar November 2005 ini punya peraturan yang ketat dalam masalah hak cipta dan pornografi. Sehingga situs ini tidak berpopulasi massal seperti YouTube. Segala materi video yang diupload di situs tersebut dijamin memiliki kualitas yang baik dan bertanggung jawab. Cocok buat para videographer serius, baik amatir mau pun profesional, yang ingin mem-publikasikan karya mereka. Seperti yang dikutip di majalah WIRED edisi Desember 2006 :
    "Revver's business model is as an oasis for original content, so it built into its infrastructure human and electronic means to sniff out copyright infringers."


Read more [show/hide]

Ketat & Lamban
Gue mencoba masuk dan upload 2 video gue. Prosesnya sangat memakan waktu - tidak instantly published seperti di YouTube atau Blip.TV. Video Hip Hop Baby - putri gue si Arwen berjoget mengikuti musik hip hop - yang menggunakan background musik Memphis Bleek, dari sejak terupload tanggal 1 Januari hingga kini belum bisa terpublikasi dan ternyata ditolak, sampai kemudian gue mendapatkan email dari mereka dengan subject : Music Copyright Violation Notice yang mempertanyakan lisensi penggunaan musik tersebut. Hebat! Dalam email ini juga mereka berharap agar gue menyempatkan diri untuk membaca tentang hak cipta penggunaan lagu dalam video clip : http://www.lib.jmu.edu/Org/MLA/FAQ/.
Setelah reply email mereka, baru kemudian mereka mencoba untuk me-review ulang pada tanggal 6 Januari 2007 dan hingga kini belum ada kabar. Sudah hampir 2 minggu! Tsk! Sementara video gue lainnya yang bertajuk "Nike + iPod commercial comedy" yang banyak menggunakan materi & logo sponsor plus potongan-potongan lagu yang jumlahnya banyak, malah lolos dan sudah terpublish di REVVER.



Buat sementara orang, hal ini jelas menghambat kreativitas dan membatasi kebebasan berkreasi. Tapi sebenarnya ini adalah cara alternatif untuk ber-vlogging dengan baik dan benar. Jika kita menghormati karya kita sendiri dengan mencantumkan feature Creative Common, kenapa kita tidak melakukan hal yang sama saat kita menggunakan materi orang lain dalam berkarya. Jika memang maksudnya meng-apresiasi karya orang dengan menggabungkannya dengan karya kita - dan non-commercial tentunya - itu lain soal. Seperti yang gue lakukan pada video Hip Hop Baby dengan menggunakan musik Memphis Bleek.

Aturan main yang ketat ini berhubungan dengan policy REVVER yang memberi kesempatan untuk mendapatkan keuntungan dalam bentuk uang jika video kita mencapai tingkat popularitas tertentu. Pada saat registrasi, kita diharuskan menyertakan informasi account PayPal kita, yang akan digunakan untuk memberi donasi pada situs tersebut dan rekening saldo seandainya kita mendapatkan uang (woohooo! So let's make your PayPal account now! Indonesia sudah masuk dalam daftar PayPal tuuuhh). Menurut gue, ini cukup fair dan sangat menghargai hasil karya dengan ide-ide kreatif & orisinal. Barangkali memang beginilah model yang sebenarnya dari bentuk apresiasi digital - khususnya karya video blog.

Feature & fasilitas
Secara tampilan, REVVER lebih rapi & bersih dibanding YouTube. Dan feature-feature nya menyamai Blip.TV. Yang gue suka adalah fasilitas Share the Video, mereka menyediakan 5 pilihan untuk di-embed ke website & blog kita yaitu : Flash using JavaScript, Quicktime, Flash embed, Quicktime with JavaScript, Thumbnail link. Tersedia button untuk langsung men-download file video dalam bentuk QuickTime (bandingkan dengan YouTube yang harus menggunakan third-party facilities untuk bisa download materi video). Selain itu, kita bisa langsung submit video kita ke DIGG, del.icio.us, Technorati, Newsvine, Magnolia, Reddit, BlinkList, Furl & Netscape. Sayangnya tidak ada fasilitas untuk jalur podcast seperti yang diberikan di Blip.TV.

Kesimpulan
Jika anda bermaksud meng-upload video - entah itu video klip orang lain, menggunakan musik tanpa izin (walau pada saat upload sudah ada warning), dokumentasi Maria Eva & YZ - yang sebebas-bebasnya, YouTube adalah tempat yang tepat. Apalagi populasinya sangat banyak, sehingga bisa meningkatkan jumlah viewers video anda dalam waktu yang cukup singkat. Jaminan menjadi sukses seperti LonelyGirl15 lebih besar.
Tapi jika sangat menghargai hak cipta, orisinalitas & serius dalam ber-videography, REVVER cukup mengakomodir kebutuhan anda. Apalagi dengan embel-embel apresiasi dalam bentuk uang. It's worth to try.

Friday, January 12, 2007

Gourmet Show via Vlog

Dulu, mungkin satu-satunya kiblat acara masak memasak cuma di Resep Oke Rudy. Sekarang, dengan hadirnya blog dan video blog, bukan tidak mungkin setiap orang menjadi kiblat bagi orang lainnya. Kami mencoba membuat sebuah video dokumentasi kegiatan di dapur. Dita sang istri tercinta membuat sebuah cake membentuk figur Arwen yang terbuat dari fondant. Tahap demi tahap direkam dengan video dan dibungkus dalam sebuah video klip dengan background musik. Sebenarnya ide kami persis dengan situs video masak memasak seperti milik pasangan suami istri Waz & Lenny dalam Crash Test Kitchen, namun namanya juga baru eksperimen jadi video kami hanya berkesan dokumentasi biasa - tidak ada keterangan instruksi tahap demi tahap seperti layaknya acara olah boga bak Resep Oke Rudy.

Namanya juga usaha. Siapa tahu kami bisa jadi Waz & Lenny -nya Indonesia. Apalagi memang sekarang Dita lagi getol-getolnya ngobrak ngabrik dapur. Silakan cek di blog-nya.

Selamat menikmati hidangan kami.







Thursday, January 11, 2007

Kampanye ASI : Early Latch On

Lagi iseng-iseng lihat dokumentasi kelahiran putri kami yang kedua, tiba-tiba timbul ide untuk membuat video dokumentasi tentang "Early Latch On" - yaitu kegiatan memberikan ASI sesaat setelah sang bayi mbrojol di dunia. Dan sampai niat syuting untuk testimonial & diedit sedemikian rupa jadi seperti kampanye ASI.

Ternyata sejauh ini (sejak kami posting beberapa hari lalu) cukup bermanfaat bagi orang banyak, terutama bagi ibu-ibu yang sedang menanti saat-saat kelahiran putra putrinya. Walau kesannya amatiran, video dokumentasi kami (alhamdulillah) bisa memberi bayangan apa yang harus dilakukan saat proses kelahiran tiba. Dan yang terpenting, harapannya bisa memacu dan semangat para ibu-ibu baru tersebut untuk memberikan ASI eksklusif pada bayinya.

Selamat menonton & semoga bermanfaat.




Untuk format QuickTime movie klik gambar ini.


Download QuickTime for free



Kategori :
Semi Documentary, Video Report