Friday, February 23, 2007

Jurnalisme Rakyat & Banjir Jakarta 2

Dibanding postingan gue sebelumnya - tentang jurnalisme rakyat pada bencana banjir Jakarta bulan Februari - diluar dugaan gue ternyata yang menyempatkan diri berperan sebagai jurnalis rakyat jumlahnya cukup banyak. Beberapa yang gue bisa lihat di YouTube :

Bricolage74 - cukup update dengan cakupan wilayah sekitar Tendean - Kemang


Ivanriz02 - kompilasi foto-foto yang diedit jadi video

Yangswa - situasi di jalan Casablanca

Anto14350 - hanya Mitshubishi Kuda yang bisa jalan (sponsor!)
Mojomaru - "Jakarta the Atlantis City"
Httsan - suasana Semanggi 2 Feb 2007

Philiphui - perjalanan ke bandara Soekarno-Hatta

JakartaGuy

msoetantyo07

paysimple

portalargo

KaptenGaban

Geovedi

Erasure

piper28mudai

Bisa jadi ini pertanda baik tentang mulai menggeliatnya citizen journalism di Indonesia (walau beberapa diantaranya bukan warga negara Indonesia). Keep up the good work guys!

Mohon maaf jika ada kesalahan penyebutan nama dan data. Jika berkeberatan video-nya linked ke vlog ini, mohon maaf (lagi) dan kabari gue via email.

Thursday, February 08, 2007

CNN is YouTubing Jakarta Floods Video


UPDATED

Suatu pagi gue terima email dari CNN Washington, asking for permission untuk menggunakan materi video banjir gue di YouTube. Sudah pasti gue merasa tersanjung dengan permintaan mereka. Ngga kira institusi berita sebesar CNN ngintip video banjir gue. Gue sempat heran, mengapa mereka membutuhkan materi video amatir untuk sebuah bencana besar seperti Jakarta ini. Tampaknya mereka sedang mengumpulkan semua materi dokumentasi online tentang banjir Jakarta, termasuk rekaman banjir gue.

Lepas dari itu semua, sebuah institusi berita seperti CNN pun melakukan YouTubing untuk mencari materi video. Mereka sudah sadar untuk membukakan pintu kepada para grassroots journalist. Ini adalah berita baik kepada vlogger-vlogger yang mengabdikan diri mereka dalam citizen journalism. Yang ironis adalah, materi video gue diperhatikan oleh institusi berita luar, sementara di dalam negeri (kecuali MetroTV) belum banyak terlihat adanya niatan yang sungguh-sungguh untuk mengakomodir the power of citizen journalism. Seperti redaksi TV tempat gue bekerja, yang lebih disibukkan degan jadwal reporter mereka di lapangan (lokasi banjir). Jika mereka menyempatkan untuk YouTubing, mungkin bisa menemukan materi video amatir untuk memperkaya topik berita mereka. Barangkali gue yang harus inisiatif lari ke lantai 3 dan menyerahkan kaset miniDV gue. Namun masalahnya, apakah mereka sudah benar-benar membutuhkan materi video amatir?

Wednesday, February 07, 2007

Jakarta Banjir (Lagi) 4

Ciledug Raya



Kalau di tempat lain yang panen akibat banjir adalah ojek gerobak, lain halnya di Jl. Ciledug Raya dekat pertigaan Jl. Swadharma (depan pool taxi Ratax), yang panen adalah kereta kuda. Kudanya dipaksain mutar muter jemput penumpang yang mau menyeberang.



YouTube video : http://www.youtube.com/v/DNwJIIm23n0
Download MPEG4 movie in here. Hosted by Blip.TV

Pos Pengumben



Sejak gue SD, setiap lewat daerah sini saat musim hujan, banjir adalah menu santapan rutin bagi warga sekitar. Maklum, sungai Pesanggrahan kalau sudah buas ngga kira-kira. Ketika semakin banyak pembangunan di daerah - yang asalnya adalah rawa - ini, semakin sering jadwal banjirnya. Apalagi saat musim hujan yang cukup dasyat sekarang ini. Daerah tepian sungai pun didirikan apartemen megah, memperkeruh suasana perbanjiran sungai Pesanggrahan yang dilewati Jl. Raya Joglo Pos Pengumben ini.



You Tube video : http://www.youtube.com/v/VC3EdXhGGr4
Download MPEG 4 movie in here. Hosted by Blip.TV

Tuesday, February 06, 2007

Jurnalisme Rakyat & Banjir Jakarta

Pada saat heboh banjir melanda Jakarta minggu lalu hingga hari ini, ada beberapa yang menyempatkan diri mengambil peran sebagai citizen journalist dengan meng-upload materi video rekaman banjir di YouTube & situs video sharing lainnya. Ada yang hanya sekedar merekam dengan handphone tentang banjir di rumahnya, ada juga yang niat mengeditnya dan menambahkan ilustrasi musik. Salut kepada mereka (mohon maaf jika ada kesalahan penulisan nama) :

Walau jumlahnya tidak seberapa, namun ini adalah tanda-tanda mulai bergemanya era citizen journalism dengan medium video di Indonesia. Gue yakin, yang merekam bencana tersebut pasti jumlahnya sangat amat banyak (hitung saja jumlah penjualan handphone dengan feature video recording sampai saat ini), namun rata-rata orang memilih untuk menyimpan file untuk dokumentasi pribadi dan hanya dishare dengan teman-teman terdekat ketimbang dishare & dipublikasikan secara massal. Kendalanya bisa bermacam-macam, yang paling utama adalah gaptek & bandwith (upload = duit keluar banyak).

Kalau melihat negara tetangga, Malaysia, video rekaman bencana banjir banyak yang dipublikasikan secara massal di internet. Coba masuk ke YouTube.com, search dengan keyword 'banjir'. Anda akan menemukan banyak video bencana banjir dari Malaysia. Kita memang tidak bisa membandingkan kondisi jalur Internet negeri jiran tersebut dengan negeri kita, namun terlihat bahwa dengan didukung fasilitas yang ada, gema citizen journalism di sana sudah cukup besar. Pertanyaannya adalah, apakah citizen journalism dengan medium video di Indonesia baru bisa bergema setelah menunggu kondisi bandwith di negeri ini murah dulu? Kita lihat saja nanti.

Sunday, February 04, 2007

Jakarta Banjir (Lagi) 3

Setelah mendapatkan banyak permintaan video report dari masyarakat Indonesia di perantauan yang ingin mendapatkan gambaran suasana banjir di Jakarta, kami mencoba menelusuri beberapa daerah rawan banjir dan mendokumentasikannya dalam bentuk video (dan foto). Hari Minggu 4 Februari kami bergerak ke arah Jl. Deplu Raya dan Jl. Haji Muhi (kedua jalan ini adalah rute alternatif bagi penghuni kawasan Bintaro Jaya).


Jl. Raya Deplu & Jl. Haji Muhi


Untuk jalan Deplu Raya, genangan air dari kali Pesanggrahan yang 2 hari lalu menghambat lalu lintas, sekarang sudah bisa dilewati kendaraan kelas MPV (Kijang, Panther, Avanza & Xenia). Sementara kendaraan sedan harus extra hati-hati. Perumahan Deplu masih tergenang air setinggi perut orang dewasa.
Juga dengan perumahan di Jl. H. Muhi yang dilewati kali Pesanggrahan, beberapa rumah masih tergenang. Penduduk terlihat mengungsi di masjid setempat dengan kendaraan roda empat & roda dua terparkir di halaman masjid. Walau begitu, Jl. H. Muhi sudah bisa dilewati, terutama jembatan kali Pesanggrahan.


Download MPEG4 file in here. Hosted by Blip.TV

Jl. Kemang Raya & Jl. Pondok Jaya


Kami melanjutkan perjalanan ke daerah Kemang. Sampai di sana, pemandangannya tidak jauh berbeda dengan jalanan yang tergenang di daerah bencana lainnya. Namun, sebagai salah satu tempat tujuan wisata mancanegara, pemandangan tersebut cukup memprihatinkan. Beberapa orang asing tampak kebingungan mencari jalan, seperti terlihat di video satu keluarga yang bersepeda santai harus memutar jauh mencari jalan yang bisa dilewati. Posisi genangan tepat di depan restoran KemChicks. Ketinggian air sudah lebih turun dibanding sehari sebelumnya sehingga bisa dilewati segala jenis kendaraan seperti Bajaj. Namun tetap saja jika tidak hati-hati, air bisa dengan ganasnya membuat mesin mati tiba-tiba.

Ke arah Mampang, kami melewati Jl. Pondok Jaya. Jalan tersebut sudah bisa dilewati, namun suasana keprihatinan masih terasa dengan terlihat beberapa tumpukan barang-barang ungsian dan perahu karet di SD Darma Satria. Daerah ini disebut-sebut menjadi daerah terparah di Jakarta Selatan (Liputan 6). Maklum, Pondok Jaya (dan Pondok Karya) posisinya sangat rendah dan sudah menjadi langganan banjir sejak tahun 70-an.


Download MPEG4 file in here. Hosted by Blip.TV

Jl. Rasuna Said


Perjalanan ke jl. Rasuna Said dari arah perempatan Kuningan cukup kering dan lancar. Namun begitu mendekati jembatan Casablanca, jalur sebelah kiri ditutup, sehingga jalur sebelah kanan digunakan 2 arah. Semakin mendekati daerah jembatan Banjir Kanal Barat, jalanan semakin basah dan genangan air makin tinggi tepat di depan hotel Regent. Xenia yang kami tumpangi sempat 'brebet brebet' walau akhirnya bisa mencapai tempat yang lebih tinggi.

Bagai menyaksikan pemandangan langka, orang-orang berkumpul disekitar area banjir. Dan seperti layaknya tempat wisata, tersedia tukang mie ayam, tukang rokok dan orang-orang yang sibuk mendokumentasikan bencana dengan recording device mereka masing-masing. Orang asing pun tidak mau kalah bergabung dengan orang-orang sekitar, turut ber-foto-foto ria. Lenyap sudah kesan prihatin dan sengsara yang tergambarkan di beberapa wilayah Jakarta.


Download MPEG4 file in here. Hosted by Blip.TV

Setelah kaset video, memory card & batere habis, kami pun bergerak pulang ke arah Bintaro. Berharap agar bencana ini segera berakhir. Tidak banyak yang bisa kami lakukan untuk membantu meringankan penderitaan mereka yang masih menunggu banjir surut, namun (semoga) apa yang kami lakukan hari ini bisa membantu memberi gambaran alternatif tentang situasi di ibukota yang kita cintai ini.

Link ke YouTube :
Video Report Deplu Raya & H. Muhi
Video Report Kemang & Pondok Jaya
Video Report Rasuna Said

Linked by Aris Tanone :
My Satellite Tracking Blog

Friday, February 02, 2007

Jakarta Banjir (Lagi) 2

Gara-gara kemarin kami ngotot mau ngantor dan malah stress karena macet di mana-mana, pagi ini kami berangkat kantor justru mendekati daerah bencana yang terlewati dalam perjalanan ke kantor. Niatnya memang bukan mau ke kantor, tapi merekam bencana basah ala Jakarta ini.


Daerah yang kami lewati adalah Tanah Kusir dan air sudah setinggi paha orang dewasa, imbas dari kali Pesanggrahan. Pool Taxi Express pun sudah seperti telaga. Orang-orang beramai-ramai jadi ojek gerobak - menawarkan jasa menyeberangi banjir dengan gerobak. Tarifnya bervariatif dari 5000 hingga 10000 perak.

Kami pun berbalik arah dan menuju Jl. Raya Deplu Pondok Pinang. Di sana pun imbas meluapnya kali Pesanggrahan tidak kalah besar dengan Tanah Kusir. Dan tim evakuasi banyak melakukan aktivitas penyelamatan dengan perahu karet. Di atas jalan Deplu Raya, jalan tol Lingkar Selatan Jakarta tampak padat yang menuju ke arah Bintaro. Mungkin karena pengaruh ditutupnya tol BSD karena banjir di daerah Pondok Ranji dan sekitarnya.



Setelah cukup mengambil gambar, kami - jurnalis amatiran ini - pun mengambil kesimpulan bahwa kami memang tidak bisa berangkat kantor hari ini. Paling tidak, kami punya bukti rekaman gambar jika HRD ngotot memberikan sanksi kepada kami :D

Dokumentasi foto : http://www.flickr.com/photos/pinodita/with/377350198

Untuk format QuickTime movie MPEG 4, download di sini! (File size = 10,9 mb).

Download QuickTime for free

Jakarta Banjir (Lagi)

Basah-basahan di Jakarta seperti 5 tahun silam terulang kembali. Berangkat kantor terjebak macet di mana-mana, jadi ajang sarana buang-buang bensin. Seperti yang gue lakukan kemarin. Saat pulang kantor, rumah gue di Bumi Bintaro Permai sudah terkepung 'danau'. Alhasil, gue harus nekad nerobos agar bisa sampai rumah supaya krucil (2 anak gue), istri & mertua bisa berteduh secara normal - walau rumah basah karena atap bocor sana sini.

Jika menyempatkan diri menonton video ini, ada bagian di mana gue harus menekan pedal gas tinggi-tinggi supaya air tidak masuk ke dalam knalpot. Untung ada mobil Trajet di depan gue, sehingga gue tidak ciut untuk memaksakan Xenia gue berendam.