Terus terang, saat kami menerima titah tersebut, rada ketar-ketir juga, mengingat materi yang diangkat dalam bentuk video tersebut sifatnya sensitif dan menyentuh. Terbersit kekhawatiran, hasilnya tidak sesuai dengan yang diharapkan, mengingat almarhumah adalah pesohor di dunia blog dan video ini akan ditonton ratusan pasang mata (dan mungkin kalo sudah masuk Youtube bisa ribuan pasang mata yang menyaksikan). Kebetulan kami juga tidak mengenal secara dalam almarhumah Inong Haris, sehingga perlu mengumpulkan bermacam informasi untuk mendapatkan mood yang tepat di video ini.
Inspirasi dan gagasan didapat dari karya ayah Pinot yang kebetulan pernah membuat karya film berlatar belakang mirip : mengenang seseorang yang telah wafat. Latar belakang musik yang digunakan didominasi "choir" voice yang bikin merinding. Serta ada sedikit bumbu orkestra, yang berguna untuk mengangkat kesan ceria dan semangat. Penggabungan gambar-gambarnya pun tidak lambat -- dissolve-to-dissolve yang justru menghanyutkan emosi larut dalam kesedihan -- justru diedit dalam tempo dinamis dan cepat (fast-cut). Irama cepat ini yang kami gunakan sebagai irama pemunculan dari isi halaman-halaman buku "Cooking with Love". Dan satu pesan dari sang ayah, film ini dibuat bukan untuk meratapi sang almarhum. No wonder dapet piala Citra tahun 1982 baheula *cie bangga bole dhuong*
Setelah membaca sekilas isi buku dan latar belakang almarhumah serta berkonsultasi dengan klien cantik, maka diputuskan sifat dan rasa videonya :
- Jangan terlalu larut dengan kepergian Inong
- Menyentuh tapi tidak membuat sedih yang berlarut-larut
- Keharuan yang muncul harus diimbangi dengan keceriaan dan semangat cinta
- Keindahan dari keberpisahan
- Durasi jangan terlalu panjang
- dan tentu saja, bagi yang tidak mengenal Inong harus tetap dapat merasakan pesan dan makna dari buku tersebut
Dari situlah kami berangkat. Musik pun dipilih dari soundtrack "Finding Neverland" karya komposer Jan A.P Kaczmarek. Selain aura-nya 'dapet', konsep cerita film tersebut juga "keindahan dari keberpisahan" -- tokoh wanitanya wafat dan meninggalkan sejuta inspirasi bagi kekasihnya. Nyambung lah pokoknya :D
File isi buku digodok di Adobe AfterEffect, dibuat membentuk seperti halaman-halaman buku, lengkap dengan samudera text karya tulis Inong serta beberapa foto. Elemen dan warna juga diambil dari desain buku, agar tetap satu rasa. Setelah itu difinishing di FinalCut Pro, diracik bareng musiknya. Proses penggabungan gambar dan musik ini yang tricky.
Upload Day
Jam 12 malam tanggal 27 Agustus, video cinta ini online di website kami. Dalam sekejap, jumlah pengunjung meningkat tajam, baik yang di website maupun YouTube. Kami yang sudah merinding dari beberapa hari lalu, makin merinding melihat antusiasme orang-orang yang bela-belain tidak tidur untuk meng-upload video kami pada blog mereka. Dari tadi malam -- hingga saat posting ini ditulis -- telah mencapai 400-an pengunjung website dan 300-an pengunjung YouTube. Hanya dalam beberapa jam! Sungguh fenomenal! Kami bisa mendengar musik video tersebut bersahut-sahutan berkumandang dimainkan di seluruh dunia. Seolah serentak menyerukan suara cinta kepada Inong Haris di atas sana bersama-Nya.
Bravo tim "Cooking with Love".
Sebuah kehormatan bagi kami untuk turut menghembuskan aroma sedap dari jiwa dan cinta Inong Haris (almh).
No comments:
Post a Comment