Monday, April 24, 2006

3 Korban Basah + 1 Sakit Kepala

30 November 1986, adik gue, Iwan kecebur kebentur batu setelah berusaha melompati kali kecil di daerah Pacet, Jawa Barat. Yang pegang kamera adik gue satunya, Dono sempat panik melihat kejadian tersebut. Gue dari kejauhan dengan teganya teriak ke Dono sang cameraman, "Don.. rekam terus! Rekam terus! Payah!! rekam terus!!"
Sementara supir gue berusaha menyelamatkan Iwan yang sempet kelelep ke dalam aliran kali, Dono tetap berusaha - walau masih panik - untuk tetap merekam kejadian. Untungnya Iwan ngga pa pa walau sempat pusing-pusing karena terbentur batu.

Beberapa menit kemudian, saat gue pegang kamera, supir gue giliran kecebur karena berusaha menyelamatkan sepatu sekolah Iwan & Dono supaya tidak basah (maklum besok hari Senin dan kudu pake sepatu buat sekolah). Ehh.. malah basah semua.

Hasilnya, 3 korban basah : Iwan, supir gue & sepatu sekolah. Plus Iwan yang sampai pulang masih pusing-pusing. Kayanya sih ngga gegar otak. Buktinya sekarang waras-waras saja. :D
Coba dulu sudah ada acara "Spontan", pasti sudah dikirim dan ditonton sejuta umat. Uhuiy!



Catatan : Audio dengan video akan tidak sinkron jika menemui masalah kecepatan koneksi.
Untuk format QuickTime movie MPEG 4, download di sini! (File size = 4,5 mb).

Download QuickTime for free



Kategori :
Semi Documentary, Documentation, Candid, Funny, Video, Vlogging

Sunday, April 23, 2006

Sisi Sendu Dokumentasi

Setelah sekian lama menghilang, akhirnya koleksi dokumentasi video 8 gue ditemukan. Video tersebut direkam pada sekitar tahun 1986 ke atas atau 20 tahun lalu. Betapa senang dan bahagianya gue bisa menonton lagi kehebohan dan kegilaan gue dan menonton berdua pada sang Dita istri gue. Maklum, waktu itu gue berumur 16 tahun, merupakan masa yang menyenangkan bagi gue. Hobi video yang ditularkan oleh sang babe membuat tidak ada hari tanpa dokumentasi video. Sebelumnya gue menggunakan kamera dengan format Betamax. Namun dengan adanya video 8, hasrat rekam merekam makin tak terbendung. Semua direkam dengan pemikiran bahwa suatu saat nanti - beberapa tahun ke depan - kami sekeluarga dengan sang babe & sang ibu bisa menonton bareng sambil tertawa-tawa mengingat masa itu.

Ternyata, 20 tahun kemudian, video-video tersebut terlupakan. Tidak ada kebutuhan dan keinginan untuk menontonnya. Kecuali gue dan adik-adik gue, orang tua gue pun tidak terlalu antusias untuk bersama menikmati rekaman dokumentasi tersebut. Bahkan mereka enggan untuk menontonnya dengan alasan "takut sedih" atau bahasa Jawanya "NGLANGUT". Selain rasa sedih & rindu, rasa lainnya adalah ketakutan akan bangkitnya kegundahan dan problematika yang hadir pada masa itu. Maklum, perjalanan kehidupan keluarga kami cukup berliku dan gujlak gajluk.

Dibalik keceriaan wajah-wajah yang gue rekam 20 tahun lalu, ternyata menyimpan sisi sendu yang tidak gue predict sebelumnya. Rekaman video 8 ini seperti sebuah alat transportasi yang membawa kita menuju atmosfir & suasana masa lalu. Bisa senang, bisa bahagia, bisa gundah, bisa gulana, bisa sedih, bisa marah. Tergantung apa yang sedang dirasakan saat itu. Lantas, buat apa dokumentasi dibuat jika ternyata menyimpan banyak paradox dan seolah membuka kotak pandora? Kegelisahan & kebahagiaan bercampur jadi satu. Buat apa ditonton jika kemudian setelahnya melamun pikiran gentayangan membayangkan sesuatu yang sudah lewat. Jadi, buat apa momen diabadikan? Buat apa masa lalu membayangi masa depan?

Gue jadi merenung memandangi kaset-kaset video 8 ini, kok ya cuma anak-anaknya saja yang menikmati dokumentasinya?

Itulah masalahnya. Apapun yang dirasakan setelahnya, sebuah karya dokumenter memang diciptakan untuk membawa berbagai pesan rasa. Sebuah suasana memang harus dibekukan diabadikan untuk bisa dirasakan dikemudian hari. Lepas dari sisi senang & sendu-nya, dokumentasi dibuat untuk diingat. Terserah persepsi masing-masing untuk memilih bagaimana cara mengingatnya.

Setelah ini gue akan coba Googling around mencari-cari artikel atau data yang berhubungan dengan hal ini.

Monday, April 17, 2006

Terapung Tak Sadarkan Diri

Barangkali memang tiupan angin sepoi-sepoi dan alunan gerakan air di kolam renang, Arwen kriyep-kriyep tertidur di pelampungnya. Membuat orang-orang di sekeliling kolam tertegun terheran-heran, apalagi reaksi 2 ibu yang terekam di dokumentasi video ini.

Di edit dengan gaya News, lengkap dengan anchor berita-nya dan liputannya. Secara biar keliatannya seru gethooohhh..



Catatan : Audio dengan video akan tidak sinkron jika menemui masalah kecepatan koneksi.
Untuk format QuickTime movie MPEG 4, download di sini! (File size = 7,2 mb).

Download QuickTime for free



Kategori :
,

Monday, April 03, 2006

Ajojing Hip Hop

Sekarang, terjadi perubahan selera musik. Arwen lagi demen sama musik-musik bertempo cepat seperti musik dance dan hip hop. Seperti beberapa saat lalu, gaya ajojing Arwen semakin mantap dan asoy saat mendengarkan musik hip hop yang sengaja kami mainkan.

Tonton dan simak ekspresi ajojing Arwen ini dengan diiringi musik hiphop "Like That"-nya Memphis Bleek. Dijamin pengen ikutan ajojing!



Catatan : Audio dengan video akan tidak sinkron jika menemui masalah kecepatan koneksi.
Untuk format QuickTime movie MPEG 4, download di sini! (File size = 5,6 mb).

Download QuickTime for free



Kategori :
Music Clip, Video Clip